Loading

kenapa hari valentine dilarang ?



Hari valentine identik dengan coklat, tukar kado, surat – suratan tentang cinta. Itulah yang sesuatu virus yang terjangkit ditubuh para kaula muda. Mereka yang merayakannya hanya mengetahui bahwa hari valentine adalah hari kasih sayang. Mereka yang muslim yang menjalankan hari valentine, hanya membebek kepada pergaulan yang ngetrend di era zaman sekarang dan hanya mementingkan bisa menyatakan cinta kepada lawan jenisnya atau kepada orang yang dicinta. Padahal ada konsekuensi dari Rasulullah SAW, jika menjalankan hari merah jambu itu.. Bagaimana asal muasalnya hari valentine ? 

Sejarah Hari Valentine

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia. sebuah perayaan Lupercus. Dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa  potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St. Valentine yg telah menentang beberapa perintahnya.” [sumber : wikipiedia]

“Cladius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama nashrani lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. Dalam versi kedua Cladius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yg telah menikah yg sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yg melarang pernikahan. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dgn sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yg terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati dia mengirim sebuah kartu yg bertuliskan “Dari yg tulus cintanya Valentine”. Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama nashrani bersama 46 kerabatnya”.

Menurut sepenggal cerita seperti itu, itulah ritual mereka (orang non muslim) dihari valentine.  Nah, sobat walaupun niat kita tidak mengikuti ajaran ataupun hanya untuk menyatakan kasih sayang dihari valentine, tetap saja hari valentine adalah hari yang sakral (suci) atau hari ritual bagi non muslim. Rasul kita Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
Diriwayatkan oleh Abu Daawud[1] no.4031
Maksud hadist diatas adalah jika seorang muslim mengikuti sesuatu apa yang telah menjadi budaya bagi agama non muslim, orang muslim tersebut termasuk golongan orang non muslim. Dalam arti mereka orang muslim yang mengikuti budaya non muslim akan terperangkap dalam agama selain islam. Dan Allah Subhanahuata’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al Maidah : 51)
Arti dari surat tersebut ialah jika seorang muslim mengambil mereka menjadi pemimpin dalam artian mereka orang non muslim dijadikan idola, seluruh kegiatan mereka dijadikan contoh untuk dirinya atau mengikuti tradisi mereka. Maka orang muslim tersebut dinyatakan termasuk dalam golongan non muslim. Terkecuali jika kita mengambil contoh kebiasaan mereka yang disiplin dalam hal belajar yang berkaitan dengan dunia bukan akhiraat, maka itu sah saja. Seperti contoh orang non muslim ini pandai pelajaran matematika, kita dapat mengambil manfaat hanya dalam hal bentuk dunia saja, yaitu seperti belajar pelajaran matematika darinya orang non muslim tersebut. Hanya pelajaran ilmu dunia yaitu pelajaran matematika tersebut bukan ilmu agama mereka.
Hari valentine bagi mereka adalah hari kasih sayang, tetapi bagi muslim hari kasih sayang adalah setiap hari, karena kasih sayang diagama islam itu tidak ada batasnya, kasih sayang kepada ibu dan ayah kita, kasih sayang kepada sesama muslim. Kita diajarkan oleh Rasul kita Nabi Muhammad SAW untuk menyayangi dan mencintai sesama muslim, terutama kepada orang tua bukan hanya disatu hari saja, seperti orang non muslim tadi.
Taukah kamu? Mereka orang non muslim selalu mengiklankan agama mereka kepada pada anak muda muslim seperti valentine ini. Mereka mengetrend-kan hari valentine supaya dapat diingat dan diresapi kepada semua orang bahwa hari valentine adalah hari kasih sayang. Padahal hari valentine itu adalah hari yang sakral bagi mereka, hari suci (hari ritual) mereka. Pemuda muslim sengaja agar terjebak dalam ruang lingkup agama mereka, dan secara bertahap dapat terperangkap dalam agama mereka (murtad) atau yang biasa kita sebut syirik (musyrik), naudzubillah.
Itulah suatu penyakit disebabkan juga dari pusatnya yaitu tidak ada khalifah (pemimpin islam) yang dapat menjaga akidah dan akhlak pemuda muslim itu. Walaupun pemimpin (presiden) sekarang agamanya islam tetapi para penguasa sekarang tidak terlalu mementingkan betapa pentingnya menjaga akidah kalian para pemuda muslim dan tidak mencegah orang non muslim mencuci otak pemuda islam dengan valentine, dengan film porno, dugem dan lainnya. Kalaupun mementingkan hanya tertentu saja atau setengah-setengah. kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena itu sebab dampak dari sekuler, atau biasa kita sebut demokrasi. Didalam demokrasi tidak ada aturan bahwa pemuda muslim tidak boleh merayakan hari valentine, pemuda muslim tidak boleh pacaran. Jadi, itulah sebabnya kenapa terjadinya seks bebas dimana – mana dan permurtadan terselubung. Karena oleh pemerintah diacuhkan atau tidak digubris pemuda muslim yang pacaran dan merayakan valentine. Demokrasi (sistem sekuler) penyebabnya hancurnya pemuda muslim. lah ? kenapa demikian? Karena demokrasi adalah buah tangan dari barat, aturan (sistem Negara) yang dibuat oleh orang sekuler yang didalamnya terdapat aturan dan kebijakan para penguasa yang menerapkan bukan aturan dari Allah, tidak sesuai dengan apa perintah Allah, orang itu membuat aturan seenak dirinya. Jika aturan – aturan tidak berdasarkan dari Allah maka binasa penduduk negeri ini banyak kemaksiatan, perzinahan, permurtadan, kemiskinan dan keburukan lainnya. Dalam islam semua diatur oleh Al-Qur’an, dan diterapkan oleh khilafah (pemimpin islam) mereka pemimpin islam peduli dengan bangsa umat muslim dan non muslim tidak akan membiarkan pemuda baik muslim dan non muslim terjebak dalam kebrutalan (keburukan) akhlak.

Saat ini Ibarat segelas kotor yang didalamnya air bening, pasti air bening itu akan keruh atau kotor” airnya diumpamakan para pemuda muslim dan gelasnya adalah pemerintah (sistem sekuler, demokrasi). Kenapa dikaitkan dengan pemerintah? Karena pemerintah adalah pemimpin, yang harus memberikan arahan kepada rakyatnya untuk kejalan yang benar. Jika pemerintahnya aturan yang diterapkan tidak benar yaitu sekuler atau tidak islam, maka didalamnya tidak benar pula. Demikian penjelasannya inshaAllah bermanfaat.